Jumat, 06 Desember 2013

Cara membuat Kerajinan Anyaman Bambu yang Artistik

  Di rumah Anda pasti ada barang-barang yang dibuat dengan teknik anyaman. Salah satu contohnya adalah kipas dari bambu. Kipas tersebut dibuat dari bambu dengan menggunakan teknik anyaman. Barang-barang yang dibuat dengan dianyam banyak dijumpai pada barang kerajinan anyaman dan peralatan fungsional.

Jika pergi ke kota Tasikmalaya, di daerah Rajapolah Anda akan menemukan sentra produksi dan penjualan barang kerajinan. Di antara barang kerajinan tersebut ada barang yang dibuat dengan teknik menganyam. Misalnya, kipas dari bambu, besek, boboko, kukusan, sendal, tas, kap lampu, dan lain-lain. Pusat kerajinan anyaman tidak hanya ada di Tasikmalaya, daerah lain pun banyak, seperti di Kalimantan, Sumatra, dan beberapa provinsi lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam ragam atau corak kerajianannya.

Kerajinan Anyaman Bambu

Bambu memiliki beragam fungsi, mulai dari dapat digunakan menjadi pilar bangunan hingga dibentuk menjadi rupa-rupa kerajinan. Di tangan orang-orang yang terampil dan kreatif, bambu bisa diolah menjadi kerajinan tangan artistik yang layak jual lagi fungsional. Salah satu bentuk kerajinan dari bambu adalah anyaman. Seni menganyam erat dengan budaya masyarakat Indonesia. Banyak barang tradisional sehari-hari yang dibuat dengan cara dianyam, seperti kipas sate, bakul tempat nasi, topi caping, dan sebagainya.

Kerajinan anyam dari bambu berarti bahan utamanya adalah bambu. Bambu yang digunakan biasanya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua sehingga mudah untuk dianyam. Jenis bambu yang bagus untuk dibuat anyaman adalah jenis bambu tali karena tidak mudah patah dan seratnya halus. Agar hasil anyaman bertahan lama, bambu yang telah dipotong dan dibelah tipis dijemur selama satu minggu agar kadar air dalam bambu berkurang. Di antara kerajinan anyam dari bambu adalah kap lampu, kipas bambu, bilik bambu, tampah, bakul, kukusan, dan topi caping.

Ada beragam teknik menganyam. Setiap teknik menghasilkan tekstur dan keindahan yang berbeda, sehingga fungsinya pun berbeda. Proses pembuatan suatu jenis kerajinan memerlukan teknik menganyam yang berbeda. Inilah teknik-teknik anyaman tersebut:
  • Anyaman tunggal. Teknik anyaman tunggal adalah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan, tampan, cerangka, dan lain-lain.
  • Anyaman bilik. Teknik anyaman bilik adalah teknik di mana bambu dianyam secara silang berurutan (dua-dua). Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti bilik, nyiru, dan lain-lain.
  • Anyaman teratai. Teknik anyaman teratai membuat kerajinan anyam yang dibuat memiliki bentuk akhir yang artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini digunakan dalam membuat bilik, agar bilik terlihat lebih indah dan menarik.
  • Anyaman bunga cengkih. Teknik anyaman seperti ini dapat dijumpai pada benda-benda seperti kipas, kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.
Membuat Kipas, Salah Satu Kerajinan Anyaman Bambu

Salah satu bentuk kerajinan anyam dari bambu yang cukup sederhana adalah kipas sate. Selain bentuknya yang sederhana sehingga mudah dibuat, bahan-bahan pembuatannya pun mudah didapat. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kipas sate ini adalah bambu, kayu, dan tali rotan. Selain bahan-bahan, persiapkan juga peralatan berikut ini:

Gergaji
Pisau raut
Golok
Paku


Sederhana, bukan? Persiapan pertama dalam membuat kipas ini adalah mengolah bambu. Gunakan bambu tali. Jika Anda mengambil langsung dari pohonnya, potong bambu per buku dengan gergaji agar rapi lalu bersihkan kulit dengan cara mengeriknya dengan rapi dan teratur. Kulit tersebut jika tidak dibersihkan berpotensi melukai kulit. Setelah itu lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
  • Belah dan iris bambu sesuai dengan ukuran bulatan bambu.
  • Keringkan di bawah terik matahari atau panggang di atas tungku.
  • Setelah benar-benar kering, sabit dengan pisau raut yang tipis, tajam, dan keras. Sabit tipis-tipis agar bambu yang akan dianyam lebih lentur.
  • Cek kembali barangkali bambu tersebut perlu dikeringkan. Caranya, raut bulu pori-pori daging bambu itu, jika mengembang dan susah dibersihkan, artinya bambu masih harus dikeringkan.
  • Raut dengan hati-hati. Bambu yang tipis mengering sulit diraut, karenanya butuh ketelitian dan ketekunan agar bambu teraut dengan rapi.
Jika sudah selesai mengolah bambu, langkah selanjutnya adalah melakukan penganyaman. Untuk menganyam kipas, Anda perlu memiliki keterampilan dasar menganyam terlebih dahulu. Dalam menganyam, pastikan Anda ulet, tidak cepat bosan apalagi putus asa. Jangan bersikap kaku, santai saja. Jika perlu, putar musik kesukaan agar perasaan Anda lebih rileks. Siapkan bambu yang hendak dianyam di tempat yang kering dan bersih. Pastikan juga tempat Anda menganyam datar dan bersih. Setelah semuanya siap, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Siapkan 2 irisan bambu, yang satu menghadap dagingnya sedangkan yang lain menghadap kulitnya.
  • Persiapkan sumbu tengah berupa irisan bambu panjang. Sumbu lain sebaiknya ukurannya zig-zag agar mudah dianyam saat dibalikkan.
  • Buat sudut kipas dengan cara menyilang dan melipat irisan bambu sejajar dengan bagian sumbu tengah, caranya adalah dengan menambah bahan anyaman.
  • Anyam dengan hitungan satu-tiga-satu, serta dua anyaman untuk ke arah samping.
  • Anyam terus sampai berbentuk segitiga, kemudian balikkan.
    Lanjutkan proses penganyaman sampai kipas berbentuk segi empat.
Untuk gagang kipas, gunakan kayu yang sudah dirapikan sehingga terlihat indah. Anda bisa menggunakan kayu apa pun yang tidak mudah patah dan berjamur. Sebagai tali pengikat kipas dan gagangnya, gunakanlah rotan. Gagang dan kipas bisa disatukan dengan cara membuat celah pada gagang lalu menjepitkan kipas di celah tersebut. Buatlah lubang-lubang pada bagian kipas di sisi gagang menggunakan paku. Lubang-lubang tersebut berfungsi untuk memasukkan tali rotan yang akan mengikatkan kipas pada gagangnya. Selanjutnya ikatkan menggunakan tali rotan.
Aneka Kerajinan Anyaman dari Bahan Lainnya

Tidak hanya bambu, bahan kerajinan anyam ada banyak ragamnya. Kerajinan anyam dapat dikelompokkan berdasarkan bahan yang digunakannya. Selain bambu, ada juga yang terbuat dari mendong, eceng gondok, daun pandan, dan sampah plastik. Motif menganyam yang digunakan dikenal dengan motif anyaman sasak, anyaman kepang, dan anyaman pita.

1. Anyaman Mendong

Selain bambu, anyaman dapat dibuat dengan menggunakan bahan mendong. Mendong berasal dari tanaman mendong, sejenis alang-alang yang tumbuh di rawa-rawa atau tempat tergenang. Sebelum digunakan, mendong harus dicuci dulu, dijemur sampai kering, diberi warna jika perlu, dan diberi pengawet agar tahan lama. Aneka kerajinan dari bahan mendong, antara lain sendal, tas, tempat tisu, topi, dan lain-lain.

2. Anyaman Eceng Gondok

Eceng gondok sangat mudah dibudidayakan sehingga dapat dijadikan bahan baku pembuatan aneka kerajinan anyaman. Seperti halnya mendong, eceng gondok yang akan digunakan harus dicuci dan dikeringkan, diberi warna jika perlu dan diberi pengawet agar tahan lama. Anyaman eceng gondok dapat dibuat kerajinan, seperti tas, sendal, alas duduk, tempat tisu, bahkan kursi.

3. Anyaman Rotan

Selain bambu, ada bahan lain dari alam yang tak kalah berkualitas, yaitu rotan. Rotan diperoleh dari hutan. Kerajinan anyaman yang dibuat dengan rotan, antara lain tempat tisu, kursi, keranjang pakaian, tudung saji, mainan anak, dan lain-lain.

4. Anyaman Berbahan Plastik Kemasan

Sampah berupa bekas kemasan plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan anyaman. Hal ini berdampak luar biasa karena dapat mengurangi sisa sampah yang sulit didaur ulang. Salah satu contoh anyaman yang dibuat adalah berupa tas belanja atau tas sekolah. Plastik yang digunakan bisa dari bekas bungkus kopi, deterjen, sabun pembersih lantai, dan kemasan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar