Limbah Kemasan Plastik Sulap Kerajinan Industri Kreatif
foto : Arni Dewi Boronnia
|
Kreativitas adalah sumber daya ekonomi
utama (Wikipedia). Pada abad ke-21 ini industri akan tergantung pada
pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Meningkatnya persaingan di
berbagai bidang usaha, menuntut para wirausahawan untuk semakin jeli melihat
peluang serta meningkatkan kreativitas agar produk yang dihasilkan semakin unik
dan uncomparable. Salah satu sub
sektor industri kreatif di Indonesia menurut Departemen Perdagangan Republik
Indonesia adalah kerajinan yang merupakan kegiatan kreatif berkaitan dengan
kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga
pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian
produknya (Wikipedia). Di tahun-tahun belakangan ini industri kreatif, salah
satunya kerajinan, semakin marak digeluti oleh para wirausahawan.
Salah satu inovasi dalam pembuatan
kerajinan adalah dengan menggunakan bahan-bahan bekas. Dengan konsep ramah
lingkungan dan dengan desain yang menarik, metode membuat kerajinan ini sangat
diminati. Beragam produk telah dihasilkan dari bahan-bahan bekas, salah satu bahan
yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kemasan plastik bekas.
Kemasan plastik bekas merupakan bahan yang sukar terurai, sehingga penggunaan
yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran. Karena banyaknya penggunaan
kemasan plastik saat ini, keberadaan limbah plastik tersebut dirasa mengganggu.
Namun dengan sedikit kreativitas, limbah plastik kemasan tersebut dapat
dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang yang lebih bernilai guna seperti
tas, dompet, dan sebagainya.
Mbak Mita (Foto: Arni Dewi Boronnia)
|
Salah satu sentra yang mengembangkan
kerajinan dari barang bekas berada di Dusun Sukunan. Dusun Sukunan sendiri
terkenal dengan dusun wisata lingkungan karena dusun tersebut memiliki sistem
dalam pengolahan limbahnya secara mandiri. Mbak Mita adalah seorang ibu rumah
tangga yang juga bekerja sambilan sebagai pengrajin barang-barang bekas di
Dusun Sukunan. Mbak Mita bersama 7 pengrajin lain di Dusun Sukunan mulai
merintis kerajinan dari barang bekas ini sejak tahun 2002 dan baru dapat
diterima konsumen pada tahun 2004. Bahan baku yang digunakan Mbak Mita sebagai
bahan baku pembuatan kerajinan adalah kemasan plastik bekas berbagai produk
makanan, minuman, dan sebagainya. Bahan baku tersebut didapatkan dari
warung-warung di sekitar Dusun Sukunan, yang kemudian dibeli oleh Mbak Mita seharga
Rp 10,-/lembar. Dari hasil tangan Mbak Mita, dapat dihasilkan berbagai benda
seperti tas, tempat pensil, dompet, tempat gadget, dan sebagainya. Hasil
kerajinan tangan tersebut kemudian ditempatkan di showroom yang berada di rumah ketua RT bernama Pak Is dan selain
itu pemasaran juga dilakukan dengan menitipkan hasil kerajinan diberbagai
pameran. Calon konsumen yang
berminat dapat mendatangi Dusun Sukunan untuk memilih atau memesan sendiri
kerajinan yang sesuai dengan selera. Desain kerajinan didapatkan Mbak Mita belajar secara
otodidak dan biasanya desain merupakan permintaan khusus dari pemesan. Karena
profesi Mbak Mita yang dapat dibilang cukup langka ini, beliau sering diminta
untuk mengisi berbagai pelatihan terkait pembuatan kerajinan dari kemasan
plastik bekas.
Sambil menyelam minum air, adalah
peribahasa yang sekiranya cocok untuk Mbak Mita. Beliau sangat menikmati
pekerjaan sebagai pengrajin barang bekas, di samping pekerjaan utamanya yaitu
ibu rumah tangga. Berbagai keuntungan didapat oleh Mbak Mita meski hasil
penjualan kerajinan tidak seberapa. Mbak Mita bahagia karena beliau tetap dapat
merawat anaknya sendiri serta membereskan pekerjaan rumah tangga sekaligus
mendapatkan tambahan uang dari hasil membuat kerajinan dari barang bekas serta
turut serta dalam usaha penyelamatan lingkungan. Bagi Mbak Mita, aktivitas
bekerja tidak hanya semata-mata karena uang, namun sebagai salah satu wujud
penyaluran kreativitas dan hobi. Aktivitas bekerja yang didasari kecintaan
terhadap pekerjaan itulah yang akan mendatangkan semangat dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan dan pendapatan merupakan suatu bonus terhadap totalitas
seseorang dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar